Judul : Veronica Guerin
Sutradara : Joel Schumacher
Produser : Jerry Bruckheimer
Pemain : Cate Blanchett, Gerard McSorley, Ciaran Hinds, Brenda Frickr
Durasi : 98 menit
Tanggal rilis : 11 Juli 2003 (Irlandia), 17 Oktober 2003 (Amerika Serikat)
Bahasa : Bahasa Inggris
Negara : Amerika Serikat, Irlandia, Inggris
Distributor : Buena Vista Pictures
Dana : $ 17 Juta
Seorang yang mencari kebenaran tak selamanya bisa hidup tenang. Itulah yang dapat disimpulkan bila menyaksikan film biografi ini. Veronica Guerin adalah wartawan bagian kriminal pada koran Sunday Independent. Dia tertarik untuk menelusuri distribusi dan peredaran narkoba. Hal tersebut terjadi karena ia prihatin melihat banyaknya remaja yang mengkonsumsi narkoba. Awalnya, pengedar tersebut memberi narkoba secara gratis agar mereka tergiur. Karena narkoba tersebut memiliki efek candu yang sangat berat, pada tahap berikutnya mereka ingin terus mengkonsumsi barang haram itu. Kenyataan tersebut membuat Veronica ingin menguak siapa dalang dari semua ini.
Perjalanan Veronica tak mudah, ia berjalan dari rumah ke rumah para pecandu narkoba hingga ke bar tempat para distributor narkoba berkeliaran. Usahanya tak sia-sia, ia bertemu dengan John Trayno yang menjadi sumber penting dalam pencarian ini. Tak hanya itu saja, ia juga memiliki teman di kepolisian yang menangani masalah narkoba dan seringkali Veronica mampir ke sana untuk menelusuri beberapa dokumen.
Ketika usaha Veronica membuahkan hasil dan menemukan pemasok utama narkoba itu, hidupnya mulai tak tenang. Ia sering diteror, jendela rumahnya ditembaki dan tak kalah peliknya ia juga menjadi korban tembakan peluru pada saat malam natal yang menyasar ke paha kanannya. Ancaman dan teror tak membuat Veronica menyerah, meskipun terluka ia masih terus gigih dalam menguak realita ini. Ia tetap mencari meski sang suami telah menyarankan untuk berhenti dan teman-temannya juga menyuruhnya pindah ke desk pemberitaan lain. Ia tak gentar dengan semua ini.
John Gilligan yang berhasil ditemukan Veronica di kediamannya yang mewah membuat hidupnya semakin terancam. John Giligan tak segan memukul Veronica yang berani mengusik hidupnya. Kemudian ia mengajukan kasus ini ke pengadilan dan dari sinilah Veronica harus menghadapi takdirnya.
Ajal Veronica Dijemput Paksa Pengedar Narkoba
Sekitar tahun 1994, Irlandia adalah negara yang mendapat peringkat tertinggi masalah narkoba. Seorang wartawati bernama lengkap Veronica Guerin, memiliki rasa ingin tahu yang besar dalam kasus itu. Selama beberapa waktu, ia fokus untuk melakukan investigasi secara diam-diam yang dilakukannya seorang diri. Langkahnya dalam mengendus informasi hanya dilakukan dengan modal keberanian dan keprihatinan. Tujuan utamanya hanya satu, yaitu menguak identitas jaringan narkoba.
Jika wanita biasanya menyenangi menulis artikel tentang kesehatan, fashion, atau masakan, tidak dengan Veronica. Dia adalah seorang perempuan yang fasih dalam pemberitaan kriminalitas. Dia juga ikut prihatin dengan masalah narkoba yang melenyapkan kehidupan indah anak muda di Irlandia. Bahkan di pinggir-pinggir jalan banyak berserakan bekas jarum suntik. Ia menyaksikan bagaimana anak-anak kecil mengikuti perilaku orang-orang di sekitarnya yang lebih tua menyuntikkan jarum suntik ke tangan. Veronica pernah mengadakan demo kecil pemberantasan narkoba, tapi usahanya tidak berhasil mengusir para pecandu. Ia sudah geram dan bertekad akan mencari tahu siapa dalang narkoba jika ingin melakukan perubahan.
Bermodal kedipan mata dan sedikit rayuan, Veronica mencoba mengorek informasi lebih dalam dari John Traynor. Ia menduga, John yang dianggap sebagai teman dekatnya tersebut memiliki hubungan intens dengan kawanan narkoba. Wartawati harian Sunday Indepent ini memanfaatkan John sebagai sumber berita untuk menguak sarang narkoba. “Apa kau mengenal Giligan? Apa kau mengetahui di mana Giligan?” adalah inti dari setiap pertanyaan yang dilayangkan pada John saat itu. Namun, berkali-kali John yang akrab disapa Coach itu menampik perihal kedekatannya dengan orang yang disebut-sebut oleh Veronica.
John yang panik lantas menghubungi Gilligan si petinggi dalam pengedaran narkoba. Lalu Gilligan segera meminta John menutup mulut dengan mengancam untuk membunuhnya. Di sisi lain, Veronica mulai merasakan adanya data yang tidak akurat yang diberikan oleh John untuk artikelnya. Kemudian ia beralih mencari keberadaan Gilligan seorang diri. Saat ditemui di kediamannya, Gilligan langsung menyambut Veronica dengan menghajarnya hingga bersimbah darah. Di sinilah awal mula Veronica diberi ancaman dan kekerasan fisik berulang kali oleh Gilligan.
Veronica tetap melanjutkan investigasinya meskipun diburu ancaman dari Gilligan, teror terus datang di setiap aktivitasnya. Saat malam Natal, ia mendapat kado spesial berupa peluru yang menembus masuk ke dalam kakinya. Sehingga Veronica harus menggunakan bantuan tongkat untuk jalan. Ancaman selanjutnya adalah telepon tengah malam dari Gilligan yang mengancam akan memperkosa anak laki-lakinya yang masih kecil dan membunuhnya. Tidak kuat dengan segala macam ancaman, Veronica menjadi ketakutan. Tidak tinggal diam, Veronica mengadukan tindakan kekerasan yang dialaminya ke pengadilan. Namun, pengaduannya dikalahkan oleh pihak Gilligan. Hingga pada suatu hari ia mengalami dilema antara mempertahankan haknya di pengadilan atas tindakan kekerasan tersebut atau meneruskan artikelnya tanpa membeberkan kegiatan Gilligan. Karena masih belum cukup bukti untuk menjebloskan Gilligan ke dalam jeruji besi.
Veronica tidak menyerah, ia terus mengintai jejak Gilligan meskipun masih dilanda ancaman. Gilligan yang geram dengan keberanian Veronica ingin menghabisi nyawa wanita berambut pendek itu dengan menyuruh anak buahnya. Anak buah Gilligan langsung menembak Veronica saat ia dalam perjalanan mengendarai mobilnya. Dua orang suruhan Gilligan menembak Veronica beberapa kali hingga ia tewas di tempat. Kematian Veronica saat sedang bertugas akhirnya terdengar oleh masyarakat luas. Peristiwa itu membawa benih-benih api semangat masyarakat sekitar dalam memberantas narkoba. Mereka bersatu meneruskan impian perubahan yang diinginkan oleh Veronica. Akhirnya, komplotan narkoba di Irlandia berhasil ditangkap kepolisian dengan jeratan pasal yang telah ditetapkan.
Film yang di sutradarai oleh Joel Schumacher ini banyak menginspirasi masyarakat, terutama bagi jurnalis. Sebagaimana diketahui, jurnalis mempunyai peranan penting dalam membawa perubahan dan menjaga stabilitas sosial di masyarakat. Masyarakat Irlandia saat itu telah merasakan manfaat dari peran jurnalis. Perjuangan jurnalis seperti Veronica di lapangan memang membawa resiko besar. Tapi, itu semua sama-sama mengacu pada tujuan demi perubahan. Sebuah kebenaran haruslah diungkap keberadaanya dengan modal keberanian yang kuat. Film ini dibuat untuk tidak menakuti jurnalis lainnya tetapi untuk menginspirasi sesama kaum jurnalis.
Veronica Guerin merupakan film yang cukup tersohor pada masanya. Film ini diangkat dari kisah nyata seorang jurnalis wanita yang rela mengorbankan dirinya untuk melindungi anak-anak yang menggunakan narkoba. Dalam film ini, digunakan alur campuran yaitu maju-mundur. Seperti yang terlihat pada awal film ini dimulai, alur dibalik pada saat Veronica berada di lampu lalu lintas. Saat itu ia sedang asyik menelpon temannya untuk memberitahukan bahwa dirinya yang sering terkena tilang, hanya dikenakan denda sedikit. Namun, saat ia menoleh ternyata ada dua orang pria bermotor yang langsung memecahkan kaca mobilnya dan ia pun berteriak. Setelah itu kembali lagi pada alur di mana Veronica bekerja sebagai wartawan yaitu alur mundur. Penggunaan alur maju dan mundur ini memang cukup menarik. Penonton dibuat penasaran dengan apa yang menimpa Veronica pada adegan satu, yaitu setelah ia berteriak.
Sang sutradara, Joel Schumacher, menata setiap adegan dengan rapi. Seperti pada adegan saat Veronica masuk ke dalam rumah yang penuh dengan anak-anak pemakai narkoba. Terlihat lantai yang kotor, tembok yang tidak terawat, suntikan di mana saja dan gerak anak-anak kecil yang tidak berdosa ketika memegang suntikan. Penonton pun akan terus penasaran bagaimana akhir dari kisah nyata ini. Selain itu, pemeran Vernonica Guerin, Cate Blanchett, sangat lihai memerankan film ini. Nada bicaranya, cara ia menatap persis seperti yang dilakukan oleh Veronica Guerin yang asli. Film ini sangat bagus untuk ditonton para jurnalis muda untuk membangun mental dan pola berpikir yang realistis. Sosok Veronica Guerin sudah sangat jarang dalam dunia jurnalis, karena kebanyakan jurnalis hanya mencari aman sehingga fakta tidak terpublikasikan. Padahal fakta tersebut adalah untuk kepentingan banyak khalayak.
Fakta dan Realita Kekerasan Wartawan
Namun Veronica yang merupakan seorang wartawan wanita tidak demikian. Di tengah rasa takut yang mengancamnya ia terus berjuang mengungkap fakta. Suami, keluarga dan beberapa teman dekatnya yang merupakan sesama wartawan berulang kali menyuruh ia untuk melepaskan berita ini. Apalagi setelah tragedi demi tragedi yang menimpa dirinya. Namun Veronica terus berjalan lurus ke depan untuk mengungkap fakta. Inilah yang patut dicontoh oleh para jurnalis. Banyak pelajaran yang bisa diambil, seperti tidak menerima amplop atau suap dalam bentuk apapun, dan tidak mendengarkan perkataan wartawan lain yang mencemooh.
Dari berbagai kelebihan, ada pula beberapa kekurangan. Seperti, bagaimana pun juga Veronica adalah perempuan yang ketika ia mendatangi tempat berkumpulnya pemakai narkoba, ia tidak didampingi siapapun tentunya ini membahayakan dirinya. Mungkin ini nyata terjadi di lapangan, harkat dan martabat jurnalis belum terangkat hingga saat ini. Timbul berbagai pertanyaan, apakah jurnalis akan dihormati ketika ia sudah meninggal?
Veronica hanya satu dari sekian banyak jurnalis yang meninggal ketika menyebarkan fakta dan menuntut haknya. Apakah setelah meninggal barulah hak-hak dan pembelaan kepada jurnalis baru akan diberikan, sedangkan selama ia bertugas tidak ada perlindungan khusus terhadap dirinya. Seperti saat Veronica melaporkan penganiayaan yang dilakukan Gilligan. Terlihat jelas bahwa hak-hak perlindungan terhadap Veronica yang merupakan seorang jurnalis tidak diberikan sehingga sidang kasusnya ditunda. Namun dari berbagai macam anggapan tersebut film ini sudah sangat baik dalam sinematografi ataupun latar tempat dan penokohan.
Masalah Veronica Guerin memang sangat kental hubungannya dengan kekerasan kepada wartawan. Seringkali terjadi kekerasan kepada wartawan ketika mereka sedang melaksanakan tugas. Hal ini seharusnya menjadi perhatian aparat pemerintah dan penegak hukum di belahan dunia manapun. Sosok wartawan menjadi peran yang sangat penting terhadap informasi yang dibutuhkan oleh publik. Film ini sangat membuka mata dunia mengenai bahaya profesi seorang wartawan dalam kaitannya dengan kasus yang sangat sensitif seperti narkoba. Kekerasan yang terjadi membuktikan masih lemahnya perlindungan terhadap profesi wartawan di Irlandia.
Cerita ini juga menunjukkan kepada dunia bahwa melalui sebuah tulisan dapat membuat suatu perubahan besar terhadap perkembangan suatu negara. Setelah tulisan Veronica Guerin, Irlandia mengesahkan undang-undang mengenai pembekuan aset para pengedar narkoba. Tingkat kriminalitas negara tersebut turun hingga 15%, hal ini membuktikan betapa pentingnya sosok wartawan bagi sebuah negara. Selain itu dalam film ini juga dapat dilihat sosok ibu yang sangat menyayangi keluarganya, selain harus mengurus pekerjaan, ia juga harus mengurus keluarganya.
Kekerasan terhadap jurnalis kerap sekali terjadi, bahkan hingga saat ini tak banyak orang yang bersedia didatangi jurnalis. Dalam bernegara jurnalis menjadi pilar keempat yang berusaha menjadi penghubung antara pemerintah dan rakyatnya, sayangnya pemerintah tidak berusaha untuk melindungi hak dan keselamatan jurnalis. Pemerintah seakan memandang enteng permasalahan kekerasan jurnalis ini, bahkan usaha penyelesaian melalui payung hukum pun sepertinya tidak terdengar.
Banyak kasus penyitaan, ancaman, pemukulan, penyekapan, penculikan hingga pembunuhan menghantui jurnalis di seluruh belahan dunia. Pada daerah konflik, jurnalis yang meliput menjadi salah satu target sasaran penculikan hingga pembunuhan. Para penculik bukan tidak tahu jika jurnalis diberikan hak istimewa untuk dapat memberitakan apa yang sedang terjadi, tetapi mereka tidak peduli. Dalam peraturan internasional, disebutkan bahwa kemerdekaan jurnalis disebutkan dalam article 19 The Universal Declaration of Human Rights (UDHR) dan article 19 The International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR). Dalam kedua deklarasi tersebut tercantum bahwa hak kebebasan jurnalis diperlukan sebagai bentuk transparansi sebuah pemerintahan.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah film ini sangat bagus untuk ditonton khususnya bagi para calon wartawan agar mengerti bagaimana kehidupan para wartawan dalam melaksanakan tugas. Selain bagi wartawan, film ini juga dapat menjadi renungan bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan hal-hal mengenai perlindungan terhadap profesi kewartawanan. Profesi yang mengandung bahaya ini juga berfungsi sebagai pengatur pemerintahan baik lokal maupun internasional. Mereka sebagai pilar demokrasi harusnya mendapatkan hak asasi manusia (HAM) atas kebebasan serta perlindungan yang setimpal dengan resiko yang harus dihadapi.
Tim Resensi: Nikita Putri Hutami, Nur Istifani Rahayu, Hasinadara Pramadhanti, T.M. Rizal Palevi, Ade Pandu Narwastu, Yohani Gori Agustin, Aan Mei Handoko, Anindita Damayanti
Recent Comments